Sabtu, 30 April 2016

Pengembangan Metode Pembuatan Bedeng Sapih

PENGEMBANGAN METODE PEMBUATAN BEDENG SAPIH



DI SUSUN OLEH :
SANATA SAKRA GEMPITA, S.Hut
PENYULUH KEHUTANAN MUDA



Penyuluhan kehutanan adalah proses pembelajaran bagi Pelaku Utama serta Pelaku Usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dan kemampuan dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.Termasuk di dalamnya adalah peningkatan teknologi dalam hal pembuatan bedengan dalam membuat suatu persemaian baik yang sementara maupun persemaian permanen. Dalam tulisan ini kami selaku Penyuluh Kehutanan menawarkan pengembangan dalam hal pembuatan bedeng sapih sesuai dengan pengalaman-pengalaman kami dalam melaksanakan pendampingan kegiatan pembibitan.Semoga apa yang kami informasikan dalam tulisan ini adalah pengetahuan yang bermanfaat bagi kita semua.



*      Pembuatan bedeng sapih umumnya
Bedeng sapih berbentuk persegi empat panjang dengan ukuran 5m x 1m atau 10m x 1m dengan arah memanjang utara-selatan. Jarak antara satau bedeng dengan yang laian adalah 0,5m yang digunakan sebagai saluran air dan jalan pemeriksaan. Pinggiran bedengan diberi penguat dapat berupa batu bata atau bamboo sesuai dengan tinggi yang direncanakan misalnya 15 cm. 
Contoh umumnya pembuatan bedeng sapih

*      Pengembangan Metode yang ditawarkan
Sama layaknya dengan prinsip-prinsip pembuatan bedengan pada umumnya, namun yang membedakan dari pengembangan metode pembuatan bedengan ini adalah penambahan bahan plastic yang sesuai dengan ukuran bedengan yang telah dibuat. Penambahan bahan plastic ini adalah sebagai penahan tumbuhnya rumput-rumput liar yang dapat menjadi gulma pada bibit yang dihasilkan.

Ada beberapa keuntungan yang diperoleh dengan metode seperti ini antara lain :

  1. Rumput-rumput liar yang dapat menjadi gulma tidak dapat tumbuh masuk di antara sela-sela susunan polybag, sehingga menyebabkan pertumbuhan bibit menjadi baik.
  2. Mengurangi kegiatan penyiangan, sehingga dapat mengurangi tenaga dalam proses penyiangan.
  3. Pertumbuhan bibit semakin baik karena tidak adanya gulma yang sempat mengganggu pertumbuhan. 
Melihat manfaat dari metode ini, maka kami selaku penyuluh kehutanan menawarkan metode ini kepada kelompok-kelompok tani yang hendak membuat bibit di persemaian masing-masing.
Contoh bedengan dengan lapisan plastik




Tidak ada komentar:

Posting Komentar